Sunday, 26 August 2012

hargai aku sbg manusia :(




HARGAI AKU
Seringkali kau merendahkan ku
Melihat dengan sebelah matamu
Aku bukan siapa-siapa
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Selalu saja kau anggap ku lemah
Merasa hebat dengan yang kau punya
Kau sombongkan itu semua

Coba kau lihat dirimu dahulu
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
Apa salahnya hargai diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku

Seringkali kau merendahkan ku (kau merendahkan ku)
Melihat dengan sebelah matamu
Aku bukan siapa-siapa

Coba kau lihat dirimu dahulu
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
Apa salahnya hargai diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku
Coba kau lihat dirimu dahulu
Sebelum kau nilai kurangnya diriku

Apa salahnya hargai diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku

 #  hebatkah kita utk tidak menghormati org lain??
tuhan kah kita utk memperlekehkan perasaan org sekeliling kita?
setiap ciptaan ada keunikannya, setiap ciptaan ade fungsinya.
buruk die dipandangan manusia, buruk juga kah die pd pandangn ALLAH ( tuhan yg menciptakannya)??????
 jangn selalu mendongak keats, sampai lupa menunduk ketanah. jagn mudh mengungkap kelemahan org lain sebelum sempat mencermin diri. * ingt doa org yg teraniaya ini termakbul. dirimu itu ibarat cermin, siapakah kamu? siapa ibumu? siapa ayahmu? siapa juga kaum kerabatmu?....... semuanya terletak ditagn kamu.
perhiasi pertuturan mu, cantikan adabmu, persiapkan peribadimu...... sungguh walaupon seseorg itu telah memaafkn segalanya, tetapi anggp la hati nya seperti bongkah kayu yg di tekan paku payung, walaupun paku da ditarik, kesannya masih ade, dan akan tersemat selama lama nya.......
fikir- fikirkan laaahhhhhh........

wassalam.........
selamat hari raya maaf zahir batin.......

Wednesday, 15 August 2012

Tuesday, 14 August 2012

bingkisan kisah abu dzar al-gifari

assalamualikum pembuka bicara.....
salah seorg sahabat  sy yg tercinta (miss u ^_^ *pompuan) telah bercerita tentang ABU DZAR AL-GIFARI, x tau kenapa saya rase terpanggil utk mengetahui siapa sebenarnya beliau. dari satu kedai buku ke 1 kedai buku yg saya pegi, saya x jumpe pon buku tentang beliau. saya copy n paste di blog ini sebagai rujukan saya nnt. saya rasa amat dekat dgn kisah hidup beliau n sgt2 excited utk cari dan cari lagi siapa sebenarnya beliau. tidak terkenal dikalangan sahabt nabi tetapi ade kisah disebaliknya yg boleh dijadikan our guideline. seperti amr ibn al-jamuh dan kisah naelah yg pernah saya baca dahulu

selongkar identitynya :)
Meski tak sepopuler sahabat-sahabat besar seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, namun sosoknya tak dapat dilepaskan sebagai tokoh yang paling giat menerapkan prinsip egaliter, kesetaraan dalam hal membelanjakan harta di jalan Allah. Ditentangnya semua orang yang cenderung memupuk harta untuk kepentingan pribadi, termasuk sahabat-sahabatnya sendiri.

Di masa Khalifah Utsman, pendapat kerasnya tentang gejala nepotisme dan penumpukan harta yang terjadi di kalangan Quraisy membuat ia dikecam banyak pihak. Sikap serupa ia tunjukkan kepada pemerintahan Muawiyah yang menjadi gubernur Syiria. Baginya, adalah kewajiban setiap muslim sejati menyalurkan kelebihan hartanya kepada saudara-saudaranya yang miskin.

Kepada Muawiyah yang membangun istana hijaunya atau Istana Al Khizra, abu Dzar menegur, "Kalau Anda membangun istana ini dengan uang negara, berarti Anda telah menyalahgunakan uang negara. Kalau Anda membangunnya dengan uang Anda sendiri berarti Anda telah berlaku boros," katanya. Muawiyah hanya terdiam mendengar teguran sahabatnya ini.

Dukungannya kepada semangat solidaritas sosial, kepedulian kalangan berpunya kepada kaum miskin, bukan hanya dalam ucapan. Seluruh sikap hidupnya ia tunjukkan kepada upaya penumbuhan semangat tersebut. Sikap wara' dan zuhud selalu jadi perilaku hidupnya. Sikapnya inilah yang dipuji Rasulullah SAW. Saat Rasul akan berpulang, Abu Dzar dipanggilnya. Sambil memeluk Abu Dzar, Nabi berkata "Abu Dzar akan tetap sama sepanjang hidupnya. Dia tidak akan berubah walaupun aku meninggal nanti." Ucapan Nabi ternyata benar. Hingga akhir hayatnya kemudian, Abu Dzar tetap dalam kesederhanaan dan sangat shaleh.

Abu Dzar terlahir dengan nama Jundab. Dulu, ia adalah seorang perampok yang mewarisi karir orang tuanya selaku pimpinan besar perampok kafilah yang melaui jalur itu. Teror di wilayah sekitar jalur perdagangan itu selalu dilakukannya untuk mendapatkan harta dengan cara mudah. Hidupnya penuh dengan kejahatan dan kekerasan. Siapa pun di tanah Arab masa itu tahu, jalur perdagangan Mekkah-Syiria dikuasai perampok suku Ghiffar, sukunya.

Namun begitu, hati kecil Abu Dzar sesungguhnya tak menerimanya. Pergolakan batin membuatnya sangat menyesali perbuatan buruk tersebut. Akhirnya ia melepaskan semua jabatan dan kekayaan yang dimilikinya. Kaumnya pun diserunya untuk berhenti merampok. Tindakannya itu menimbulkan amarah sukunya. Abu Dzar akhirnya hijrah ke Nejed bersama ibu dan saudara laki-lakinya, Anis, dan menetap di kediaman pamannya.

Di tempat ini pun ia tidak lama. Ide-idenya yang revolusioner berkait dengan sikap hidup tak mengabaikan sesama dan mendistribusikan sebagian harta yang dimiliki, menimbulkan kebencian orang-orang sesuku. Ia pun diadukan kepada pamannya. Kembali Abu Dzar hijrah ke kampung dekat Mekkah. Di tempat inilah ia mendapat kabar dari Anis, tentang kehadiran Rasulullah SAW dengan ajaran Islam.

Abu Dzar segera menemui Rasulullah SAW. Melihat ajarannya yang sejalan dengan sikap hidupnya selama ini, akhirnya ia pun masuk Islam. Tanpa ragu-ragu, ia memproklamirkan keislamannya di depan Ka'bah, saat semua orang masih merahasiakan karena khawatir akan akibatnya. Tentu saja pernyataan ini menimbulkan amarah warga Mekkah. Ia pun dipukuli dan hampir saja terbunuh bila Abbas, paman Rasulullah SAW, tidak melerai dan mengingatkan warga Mekkah bahwa Abu Dzar adalah warga Ghiffar yang akan menuntut balas jika mereka membunuhnya.

Sejak itu, Abu Dzar menghabiskan hari-harinya untuk mencapai kejayaan Islam. Tugas pertama yang diembankan Rasul di pundaknya adalah mengajarkan Islam di kalangan sukunya. Ternyata, bukan hanya ibu dan saudaranya, namun hampir seluruh kaumnya yang suka merampok pun akhirnya masuk Islam. Sikap hidupnya yang menentang keras segala bentuk penumpukkan harta, ia sampaikan juga kepada mereka. Namun, tak semua menyukai tindakannya itu. Di masa Khalifah Utsman, ia mendapat kecaman dari kaum Quraisy, termasuk salah satu tokohnya, Muawiyah bin Abu sufyan.

Suatu kali pernah Muawiyah yang kala itu menjadi Gubernur Syiria, mengatur perdebatan antara Abu Dzar dengan para ahli tentang sikap hidupnya. Tujuannya agar Abu Dzar membolehkan umat menumpuk kekayaannya. Namun, usaha itu tak menggoyahkan keteguhan pandangannya. Karena jengkel, Muawiyah melaporkan kepada Khalifah Utsman ihwal Abu Dzar. Khalifah segera memanggil Abu Dzar. Memenuhi panggilan Khalifah, Abu Dzar mendapat sambutan hangat di Madinah. Namun, ia pun tak kerasan tinggal di kota Nabi tersebut karena orang-orang kaya di kota itu pun tak menyukai seruannya utnuk pemerataan kekayaan. Akhirnya Utsman meminta Abu Dzar meninggalkan Madinah dan tinggal di Rabza, sebuah kampung kecil di jalur jalan kafilah Irak Madinah.

Di kampung inilah Abu Dzar wafat karena usia lanjut pada 8 Dzulhijjah 32 Hijriyah. Jasadnya terbaring di jalur kafilah itu hanya ditunggui jandanya. Hampir saja tak ada yang menguburkan sahabat Rasulullah SAW ini bila tak ada kafilah haji yang menuju Mekkah. Kafilah haji itu segera berhenti dan menshalati jenazah dengan imam Abdullah ibn Masud, seorang sarjana Islam terkemuka masa itu. [Tabloid MQ EDISI 4/TH.II/AGUSTUS 2001]



4 nasihat nabi kepdnya:
Diriwayatkan dari Rasulullah saw. sesungguhnya beliau pernah bersabda kepada Jundub bin Junadah, yang bergelar Abu Dzar A-Ghifaari:



“Wahai, Abu Dzar, pugarlah kapalmu karena lautnya dalam, bawalah bekal sempurna karena perjalananmu jauh, peringanlah beban karena rintangan-rintangannya berat sekali, ikhlaskanlah amal karena sesungguhnya Yang Maha Meneliti, Maha Melihat.”

v Memugar disini dalam arti memperbaiki niat, agar semua perbuatan atau penghindaran melakukan perbuatan dapat berfungsi ibadah serta mendapat pahala guna keselamatan dari azab Allah.



Al-Imam Umar bin Khattab Al-Faruq mengirim surat kepada Abu Musa Al-Asy`ari. Semoga Allah meridhai mereka berdua. “Barang siapa niatnya tulus, maka Allah mencukupi keperluannya yang berada antara dia dan orang lain.”



Salim bin Abdullah bin Umar Al-Khattab mengirim surat kepada Umar bin Abdul Aziz r.a. : “Ketahuilah wahai Umar, sesungguhnya pertolongan dari Allah kepada seorang hamba sesuai dengan kadar niatnya, barangsiapa yang niatnya tulus, maka pertolongan dari Allah sempurna baginya dan barangsiapa yang niatnya kurang, maka pertolongan dari Allah pun kurang baginya, sesuai dengan kadar niatnya itu.”



v Perjalanan jauh disini dimaksudkan dengan perjalanan menuju akherat

v Beban muatan adalah beban pertanggungjawaban urusan duniawi

v Ikhlaskanlah amal karena sesungguhnya Allah swt. Yang Maha Meneliti, meneliti secara cermat perbuatan baik buruk



Abu Sulaiman Ad-Darani berkata : “Kebahagiaan tetap bagi orang yang tidak melangkah satu langkah pun selain kepada Allah swt.”



Perkataan ini sesuai dengan sabda Nabi saw. :



“Ikhlaskanlah perbuatanmu, maka yang sedikit darinya akan mencukupi.”



Seorang penyair mengatakan :



“Wajib bertobat bagi manusia

Namun meninggalkan dosa-dosa lebih wajib

Sabar menghadapi musibah adalah berat

Tapi hilang pahala lebih berat

Perubahan dalam setiap zaman selalu aneh

Namun manusia lupa bahwa dirinya aneh

Setiap yang akan datang dekat

Namun maut lebih dekat dari itu.”



Diriwayatkan dari Anas, bahwa suatu hari Nabi saw. Keluar sambil memegang tangan Abi Dzar seraya bersabda:



“Wahai Abu Dzar, apakah kamu telah mengetahui bahwa sesungguhnya dihadapan kita terbentang suatu jalan dibukit yang sangat rumit, yang tidak akan dapat didaki selain oleh orang-orang yang meringankan bebannya” Seorang bertanya: “Wahai Rasulullah, Apakah aku ini tergolong orang-orang yang meringankan atau memberatkan bebannya?” Beliau bersabda: “Adakah engkau punya makanan hari ini?” Dia menjawab: “Ya punya.” Rasulullah saw. Bersabda : “Apakah engkau punya makanan untuk esok?” Dia menjawab: “Ya punya.” Rasulullah saw. Bersabda: “Apakah kamu punya makanan untuk besok lusa?” Dia menjawab: “Tidak punya.” Rasulullah mengatakan: “Andaikan engkau telah punya jatah makanan untuk tiga hari, maka engkau tergolong orang-orang yang memberatkan bebannya.”


KEBERANIAN ABU DZAR AL-GIFARI


Bani Ghifar adalah sebuah suku badui ditanah Arab yang terkenal akan kebuasannya dan sikap keras dalam pergaulan sehari hari. Banyak suku suku di Arab yang merasa enggan bila harus berurusan dengan bani Ghifar. Sering sekali bani Ghifar melakukan perampokan perampokan yang berujung pertumpahan darah. Mereka bermukim di lembah Waddan, sebuah daerah yang terletak antara Mekkah dan Syam. Lembah Waddan sering dilalui para saudagar dari Mekkah menuju Syam atau sebaliknya. Bila melalui daerah ini maka kaum saudagar harus extra hati hati karena tak berapa lama lagi bani Ghifar akan menyergap dengan kebuasaan yang tiada tandingnya.
Tapi dibalik cerita kelam akan keganasan dan kebar-baran sifat bani Ghifar ternyata mereka menyimpan sebuah kisah penuh inspirasi dari seseorang bernama Jundub bin Junadah Al ghifari. Kelak Jundub bin junadah akan lebih dikenal dengan nama Abu Dzar. Cerita bermula dari selentingan kabar yang sampai di telinga Abu Dzar tentang seseorang yang mengaku menerima wahyu dari langit yang tinggal di kota Mekkah. Merasa makin hari makin gelisah karena penasaran maka Abu Dzar mengutus adik kandungnya yang bernama Unais untuk mengumpulkan semua informasi tentang sosok lelaki yang mengaku sebagai nabi pembawa wahyu dari langit. Unais Al ghifari seseorang yang pandai dalam menggubah syair dan telah ratusan syair arab kuno berhasil dia hafal. Kepandaiannya ini sekaligus sebagai uji coba atas kepandaian seseorang di Mekkah yang disebut sebagai tukang syair oleh kaum kafir Quraisy. Memang begitulah kaum kafir Quraisy di Mekkah menyebut Rasulullah Muhammad SAW sebagai tukang syair, padahal yang ia bacakan adalah firman Allah yang berisi petunjuk hidup untuk mencapai kebahagiaan.
Beberapa minggu setelah diutusnya Unais maka datanglah ia dari kota Mekkah membawa kabar tentang Muhammad. Abu Dzar bertanya “ceritakan kepadaku tentang apa saja yang kamu lakukan di Mekkah?”
Unais menjawab : “Aku telah menjumpai seorang laki laki yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran”.
Abu Dzar bertanya lagi : “Apa yang dikatakan penduduk Mekkah tentangnya ?”.
Unais menjawab : “Orang-orang mengatakan, bahwa dia adalah tukang syair, tukang tenung, dan tukang sihir. Tetapi aku sesungguhnya telah biasa mendengar omongan tukang tenung, dan tidaklah omongannya serupa dengan omongan tukang tenung. Dan aku telah membandingkan omongan darinya dengan omongan para tukang syair, ternyata amat berbeda omongannya dengan bait-bait syair. Demi Allah, sesungguhnya dia adalah orang yang benar ucapannya, dan mereka yang mencercanya adalah dusta”.
Mendengar laporan dari Unais itu, Abu Dzar lebih penasaran lagi untuk bertemu sendiri dengan orang yang berada di Makkah yang mengaku telah mendapatkan berita dari langit itu. Segeralah dia berkemas untuk berangkat menuju Makkah, demi menenangkan suara hatinya itu. Dan sesampainya dia di Makkah, langsung saja menuju Kakbah dan tinggal padanya sehingga bekal yang dibawanya habis. Saat saat kritis tidak memiliki bekal itu datanglah seorang pemuda berperawakan kekar mengundangnya makan. Maka ikutlah Abu Dzar mengikuti pemuda tersebut yang ternyata Ali bin Abi Thalib r.a. keponakan Nabi tersebut melayani keperluan makan hingga Abu Dzar merasa kenyang. Merasa cocok dengan Ali dan melihat bahwa pemuda ini berakhlak mulia maka Abu Dzar berani menceritakan tentang keinginannya ingin bertemu dengan Nabi Muhammad. Tentu saja Ali merasa senang dengan maksud masuk islamnya Abu Dzar. Maka dipertemukanlah Abu Dzar dengan Rasulullah SAW dan saat itu juga Abu Dzar bersyahadat menyatakan diri masuk Islam. Selepas masuk Islam Rasulullah menasehati agar Abu Dzar kembali ke kaumnya dan berdakwah disana karena suasana kota Mekkah belum kondusif untuk menampakkan keislaman. Tapi Abu Dzar ingin sekali menyeru kepada penduduk Mekkah bahwa ia telah masuk islam dan ia tidak takut akan kebenaran yang diyakininya. Rasulullah mendiamkan saja. Abu Dzar keluar menemui orang orang di sudut kakbah dan menyeru mereka agar bersyahadat untuk memeluk agama yang hak yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad. Kaum Quraisy tidak terima akan perbuatan Abu Dzar dan sesaat kemudian bertubi tubi pukulan dan tendangan menghujani tubuh Abu dzar hingga pingsan sebelum akhirnya berhasil dicegah oleh Abbas bin Abdul Muttalib tokoh yang disegani oleh kaum Quraisy agar mereka tidak sampai membunuhnya karena Bani Ghifar akan menuntut balas kalau Abu Dzar sampai meninggal.
Beberapa hari berlalu dan Abu Dzar mengambil keputusan untuk kembali ke kaumnya dan melanjutkan dakwah ilal islam kepada kaumnya.


Abu Dzar Al-Ghifari sahabat Nabi yang zuhud 


SALAH seorang dari sahabat Nabi s.a.w. yang terkenal dan dikasihi baginda ialah Abu Dzar Al-Ghifari. Beliau berasal dari Kinanah dan dari keturunan Bani Ghifar. Sebelum ia masuk Islam kehidupannya terpencil dan merempat.

Semasa ia sampai di Mekah ia mendengar berita tentang Nabi s.a.w. lalu mendekati baginda, mendengar nasihat-nasihatnya dan akhirnya memeluk Islam. Abu Dzar tidak lama di Mekah kerana menyusul Nabi s.a.w ke Madinah.

Abu Dzar termasuk orang yang dicintai Rasulullah s.a.w. serta dipujinya dengan baik. Baginda pernah berkata, "Tidak ada orang di bawah langit dan di muka bumi yang ucapannya lebih benar daripada Abu Dzar."

Semasa zaman Khalifah Abu Bakar r.a., Khalifah Umar r.a. dan tahun-tahun pertama kekhalifahan Uthman r.a. ia tinggal di Madinah. Beliau juga termasuk sebagai orang yang berhak menerima ganjaran dari Baitulmal.

Apa yang menarik tentang Abu Dzar ialah beliau menjadi seorang pengkritik sosial yang berani terhadap pemerintah dan Khalifah tanpa rasa segan dan takut. Baginya rasa takut hanyalah kepada Allah s.w.t.. Khalifah Uthman dan Muawiyah Abu Suffian menjadi sasaran kritikan dan tegurannya secara terbuka. Lantaran itulah beliau tidak disenangi oleh Uthman r.a dan Muawiyah.

Tetapi kritikannya itu tidaklah membawa pada pemberontakan terhadap pemerintah, cuma sekadar penentangan terhadap amalan, dasar dan polisi kerajaan yang bagi beliau bercanggah dengan agama Islam.

Antara perkara yang menimbulkan kemarahannya ialah tindakan Khalifah Uthman r.a. memberi wang dalam jumlah yang banyak kepada Marwan bin Hakam dan adik Marwan bernama Harits bin Hakam sebanyak tiga ratus ribu dirham. Zaid bin Tsabit juga menerima wang sebanyak seratus ribu dirham.

Abu Dzar tidak dapat menerima pemberian-pemberian yang banyak itu dan mencela dasar yang dijalankan Khalifah. " Beritahukan orang-orang yang menimbunkan harta benda bahawa mereka itu kelak akan masuk neraka." Lalu ia membaca firman Allah s.w.t.: " Dan mereka yang menimbun emas dan perak, dan tidak menginfaqkannya ke jalan Allah s.w.t., maka beritahulah bahawa mereka itu akan memperoleh seksa yang amat pedih." (Al-Taubah 34).

Beliau tidak henti-henti memberi ucapan-ucapan mengkritik Uthman r.a. dan menuntut supaya Khalifah hidup secara hemat, sederhana dan menyatakan permusuhan terhadap perbuatan menimbun kekayaan. Menurut setengah riwayat, kehidupan Abu Dzar adalah dalam kemiskinan. Beliau menolak harta kekayaan, walaupun beliau mampu memperolehinya. Beliau hanya mempunyai dua pasang baju; satu untuk beribadat dan satu lagi untuk bekerja mencari rezeki.

Muawiyah Abu Suffian, Gabenor di Syria ialah antara orang yang dikecam hebat oleh Abu Dzar. Ia mengecam tindakan Muawiyah membangun istana "hadra" atau Istana Hijau. Dengan terus terang beliau berkata kepada Muawiyah, " Kalau engkau membangun istana itu dengan wang kaum muslimin, itu suatu pengkhianatan; tetapi kalau engkau membangunnya dengan wangmu sendiri, itu pemborosan."

Di mana saja ia selalu berkata, "Awas, orang-orang kaya akan mendapat bencana dari kaum fakir miskin !". Semakin hari banyak orang berhimpun mendengar ucapan-ucapannya sehingga menimbulkan kebimbangan Muawiyah akan terpengaruhnya penduduk Syria dengan propaganda Abu Dzar.

Lalu Muawiyah menulis surat pengaduan kepada Khalifah Uthman r.a. supaya diambil tindakan. Ada penulis riwayat mengatakan, Khalifah Uthman r.a. memerintahkan Abu Dzar keluar meninggalkan Madinah dan boleh tinggal di mana saja menurut kemahuannya, tetapi ia dilarang pergi ke Syria iaitu Kufah, Bashrah dan Mekah.

Tetapi Abu Dzar memilih Rabadzah, sebuah kawasan terpencil di tengah padang pasir. Ada riwayat mengatakan beliau diusir dan dibuang ke situ.

Semasa hayat Nabi s.a.w. baginda telah menyatakan pada Abu Dzar bahawa beliau berasal terasing dan terpencil, dan matinya juga dalam keadaan terpencil dan terasing. Benar seperti kata baginda, Abu Dzar telah wafat di padang pasir itu ditemani oleh isterinya tanpa seorang pun manusia disekelilingnya. Sehingga isterinya menangis bersedih kerana tiada siapa yang akan menguruskan mayat suaminya.

Tetapi takdir Allah s.w.t jenazahnya telah disempurnakan oleh serombongan penduduk Iraq yang sedang dalam perjalanan pulang setelah menunaikan ibadat haji.

Itulah Abu Dzar Al-Ghifari seorang sahabat yang dicintai Rasulullah s.a.w. dan beliau begitu taat dan kasih kepada baginda. Penentangannya terhadap Khalifah Uthman r.a. dan Muawiyah lebih bersifat kritikan politik dalam batas-batas tetap taat dan tidak memberontak terhadap khalifah.

" Seandainya Uthman r.a. hendak menyalibku di atas sebatang pohon kurma yang tinggi, aku tidak akan membangkang!", begitulah kata-kata Abu Dzar yang pernah beliau ucapkan.
 
 http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs101.snc4/35433_408878149015_266825394015_4666899_20922_n.jpg
 
 sungguh ak mencintai syurgamu.....ya rabb

Monday, 13 August 2012

officially, i like this girl much


be careful with ur word!!!! sometime unintentionally its make others hurt. its make someone feeling upset, down and low self confident. bukan kah ALLAH sayang akan hambanya yg menjaga hubungan. sebaik baik sahabt disisi ALLAH ialah orang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran disisi ALLAH ialah org yg baik pd jirannya (H.R HAKIM)
nie lagu baru beliau, sometime she make me belief that, there's a hope for me to survive and keep my dream really alive.  Ceeewahhhh ayat x leh bla.....hhahahahaaa

:: when i said it, i mean it ( hahahhaa, x de kene mengene :P)


Sunday, 12 August 2012

hand made tau :)

seribu senyuman'cookies. ^_^
yummmy!!!! nie blom bakar lg 
setelah dibakar......nampk menyelerakn

aven( x tau eja) yg unik lg menarik. sgt efficient tau
nie sy namekan 1 malysia' cookies.... sedap jugak.
  
setelah siap.....beginilah rupenya...   
nampaknya, saya boleh la juga membuat kuih......cipta rasa lagi tau...hahhahha
lepas nie nak blaja buat cupcake juge, chocolate melt' cake da pandai buat da....jgn jelesss eaaa...hahhaha
:: credit to: cik nurul aiman serta ibundanya tercinta kerana sudi membantu di weekend yg indah....hhahha
:: to testimoni: wawa, sara n ina hahhahaa, thanks la ckp sedap 
:: emak n abh n family tunggu kuih raye kite, guarentee sedap....harap2 la sempat sampai umah kuih tue. 
practice make perfect katenye....hhahha, mungkin sy x de kelebihan di A tp ALLAH bg saya kelebihan di B.

#siap hadiah utk semua:
1. abh = kurta
2. mak = tudung
3.yg lain2 = kuih raya 

http://habibimustafa.files.wordpress.com/2012/07/kartu-ucapan-selamat-idul-fitri-lebaran-belajar-wordpress-06.jpg
selamat hari raya, maaf zahir batin, ampun dan maaf dipinta, tiada anugerah yg paling berharga tika dan saat ini melainkan kembali ke kg berjumpa sanak saudara. semoga sempat beraya bersama menjalin ikatan yg sudah lama dibina....amin
doakn keselamatn saya kembali ke kg......glup...gulp ....rase cuak plak....
teringat plak lagu pusaraku dilebuh raya....teeetttt,....hahhaha....bye2.

Thursday, 9 August 2012

mengganggu sgt :((

assalamualikum pembuka bicara.....
 perrhhhhhh rindu tahap dewa, tp x tau kenapa dan sebb apa????
kalau dpt jumpe mcmnie kot ak peluk...:))
menjadi tanda tanye kan?

nak tido susah, makan byk ( teeettt x de kene mengene pon) pg2 bgun pon teringat die, mcmane la keadaan die. sakit ke? tgh sedih ke? tgh susah ke?

jarang saya berkelakuan begini.........
mampu doa je la.
kate orang rindu org2 dewasa nie sbb ngengade. dah x de keje sgt nak buat tue la pasal teringat seseorg yg pernah wujud dlm hidup kite....
bawak2 la dekatkn dri pd ALLAH yer....hahhaaha...

ok2....sebenarnya kalau kite rindu kite perlu buat:

Hubungi orang yang dirindui
Tak dinafikan mendengar suara si dia sudah cukup menggembirakan kita. Secara tak langsung kita akan senyum atau menangis bergantung pada tahap berapa kerinduan kita. Selain calling, kita juga boleh SMS, email, BBM, video call atau berutus surat. MAK  saaya x de BBM jauh skali nak buat video call. :(

See full size image

Melihat foto-foto si dia
Kalau rindu, tataplah gambar si dia. Perhatikan betul-betul apa yang membuatkan kita boleh tersenyum melihat gambar2nya. Zaman sekarang macam-macam cara kita boleh lihat gambar si dia selain dalam album gambar. Dalam handphone, face book, blogspot atau laman social yang lain.

Kunjungi tempat yang pernah dilewati bersama
Pergilah ke tempat yang biasa kita kunjungi ketika bersama dulu. Ia betul-betul membangkitkan kenangan. Gambarkan dia ada bersama kita. Biarlah orang sekeliling nak cakap kita gila. hahhahaahahha ini untuk couple la. not for me.
http://imgs.mi9.com/uploads/cartoon/4771/vector-illustration-cartoon-wallpapers_1920x1200_86371.jpg

Memeluk pakaian si dia
Tahu tak bau pakaian yang telah dipakai boleh mengubat kerinduan? Masa kat uitm sarawak dulu setiap kali nak balik kampus je, selalu masuk bilik mak, cari baju mak n abah yang belum dicuci untuk dicium dan dibawa ke tempat tidur. seriusly i did :)



See full size image


 p/s: sipembaca jgn perasan yer, siapa sidia biarlah rahsia......hanya ALLAH yg tau....ceeettttttt!!!!!
hahhahhaa..... x de sesape pon. i miss my abah n mak, n my weekend so much.... tue je
bosaaaan sgt dok kat office, bile la ari sabtu. MY DARLING WEEKEND, COME HERE !!!!!!!

Tuesday, 7 August 2012

lailatul qadar.......here i come ^_^'

assalamualikum seperti biasa pembuka bicara.......
with the humble and shyness toward my lord....
i said "bismilllahirahmanirahim"........
hari nie puasa ke 19, jd lagi 1 hari lagi nak masok mlm2 terpilih " lailatul qadar"
da ade preparation????
antara amalan rasulallah dan para sahabat pada mlam terakhir ramadahn ialah:

  • Mandi, berpakaian indah dan berharum-haruman 


    Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Asim bahawa Huzaifah pernah mengerjakan qiyam Ramadan bersama Rasulullah SAW dan melihat bahawa Baginda mandi pada malam itu.

    Ibnu Jarir pula berkata bahawa sahabat menyukai mandi pada malam-malam akhir Ramadan.

    Demikian pula beberapa riwayat daripada sahabat seperti Anas bin Malik dan ulama pada masa Tabi'in menyatakan bahawa mereka akan mandi, memakai baju indah dan berharum-haruman apabila berada pada akhir Ramadan.

    Apa yang dilakukan oleh Rasulullah, sahabat dan Tabi'in ini adalah satu upaya untuk menyambut dan meraikan kedatangan Lailatul Qadar, sambil berdoa mendapatkan keampunan dan keberkatan malam itu.
    •   Melaksanakan solat sunat, iktikaf dan membaca al-Quran
    Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan satu hadis daripada Aishah, bermaksud: "Adalah Rasulullah apabila telah masuk 10 akhir daripada Ramadan, maka Baginda akan menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya dan mengikat pinggangnya."

    Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Amru bin `Ash bermaksud: "Barang siapa yang solat pada malam Ramadan dan membaca 10 ayat daripada al-Quran maka dia tidaklah dicatat sebagai orang yang lalai."

    Mengerjakan solat dan membaca al-Quran pada pada malam yang akhir ini sangat penting hingga dalam salah satu riwayat dikatakan bahawa Rasulullah SAW melakukan solat pada malam Ramadan dan membaca al-Quran dengan tertib.




    • Memperbanyak doa. 
     
     Rasulullah SAW bersabda doa adalah otak segala ibadat. Doa juga kunci daripada semua ibadat. Aishah diperintahkan oleh Baginda untuk memperbanyak doa pada 10 malam terakhir Ramadan.

    Dalam satu hadis daripada Aishah diriwayatkan at-Tirmizi, Aishah diajar oleh Rasulullah SAW membaca doa pada malam al-Qadar.

    Ulama bersepakat bahawa doa yang paling utama pada malam al-Qadar adalah doa yang meminta keampunan dan kemaafan daripada Allah. Perkara ini seperti doa yang diajarkan Rasulullah kepada Aishah. Doanya berbunyi: "Allahumma innaka afuwun tuhibbul afwa fa' fu anni (maksudnya, Ya Allah, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun, yang suka Maha Mengampun, maka ampunilah aku ini)."

    Pada malam itu Allah akan mengabulkan semua permohonan dan doa, terkecuali terhadap empat golongan manusia. Ibnu Abbas berkata: "Semua doa pada malam itu diterima terkecuali doa orang meminum arak, anak yang derhaka kepada ibu bapa, orang yang selalu bertengkar dan mereka yang memutuskan silaturahim."

    .

    AKHIR KATA  "gunakan apa yang ALLAH anugerahkan sebagai medium perhambaan kita kepada SANG PENCIPTA YA ESA "
    ALLAHURABBI
    dan semoga perubahan ini dapat diterima oleh semua org sekeliling saya
    maaf jika terlebih bicara, maaf jika membuatkn anda dan anda semua terluka
    sesungguhnya ini adalh keputusan terbaik dari sy dan insya ALLAH baik untuk semua pihak.

    "sesungguhnya keputusan yg diniatkn hanya kerana ALLAH adalh sebaik baik keputusan dan cemuhan, kritikan dan pandangan buruk manusia itu adalah sebagai satu dugaan"
    -unknown-

    terimalah dari saya:


    bosan time2 office ^_^

Monday, 6 August 2012

penat + jerawat

.
auditing 1st day
selerak kan.....seminggu audit x siap2....fuuuhhhh

kejap lg nak anta untuk disemak minx2 la x yah buat balik......hhahahahahaah